Selasa, 24 April 2012 - 10:58:04 WIB
Etika Dalam Fotografi
Diposting oleh : septian - Dibaca: 738 kali
Memotret merupakan kegiatan yang menyenangkan. Anda akan memperoleh kepuasan bila gambar yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
Nah, untuk memperoleh kepuasan tersebut, pada dasarnya ada sopan santun yang sudah menjadi semacam hukum tidak tertulis selama bertahun-tahun. Sopan santun ini mengacu pada etika tata krama pada umumnya, namun sering dilupakan karena 'saking bernafsunya' memotret. Apa itu?
1. Patuhi peraturan setempat. Bila ada larangan tertulis untuk tidak mengambil gambar, ada baiknya mematuhi. Sebab, larangan itu biasanya terkait dengan kerahasiaan atau keamanan seseorang/lembaga seperti institusi militer.
Bila tidak ada larangan tertulis namun diberitahu petugas bahwa dilarang memotret di tempat itu, tidak perlu ngotot. Masih banyak hal lain yang bisa diabadikan bukan?
Buat subjek foto Anda senyaman mungkin untuk difoto dengan diajak berkomunikasi. Sehingga hasil foto terlihat luwes dan tidak canggung.
3. Pada sebuah acara, ikuti arahan panitia dengan seksama. Kalaupun ada petunjuk yang keberatan, usahakan dinegosiasikan dengan baik. Biasanya, kasus ini sering terjadi saat panitia belum terbiasa memahami kebutuhan fotografi secara utuh seperti penempatan tempat yang buruk untuk fotografer.
4. Saat hendak memotret agenda yang kira-kira akan didatangi banyak fotografer, datanglah lebih cepat untuk memperoleh posisi terbaik. Jangan menutupi juru potret yang sudah berada di posisi siap siaga, apalagi nyelonong di depannya.
5. Bila waktunya cukup lama dan ketika memperoleh posisi yang bagus, berikan kesempatan fotografer lain memotret dari spot tersebut. 5 hingga 10 frame sudah cukup membuatnya senang dan Anda dapat kembali ke posisi itu setelahnya tanpa perlu dianggap arogan.
Sebab, pada dasarnya setiap fotografer mempunyai hak sama memperoleh gambar. Perilaku yang santun sesama fotografer akan membentuk rasa persaudaraan yang kuat.
6. Pada pemotretan yang memerlukan setting tertentu dan dilakukan beramai-ramai, jangan mengganti set tanpa permisi terlebih dahulu kepada yang lain.
7. Saat memotret agenda religius ataupun adat/ritual, tidak perlu bertingkah over acting ataupun bolak-balik bergeser posisi seperti setrikaan. Cukup sekali-dua kali bergeser posisi guna menjaga ritual berjalan khidmat.
Jangan terlihat grasa-grusu dan membuat peserta ritual ilfill melihat tingkah laku fotografer. Dengan membawa diri sesopan mungkin dan tepat pada ukurannya, Anda sebagai fotografer akan dihormati.
Pandai-pandai menempatkan diri, posisi dan bersosialisasi menjadi bekal sukses seorang fotografer.
detik.com
Etika Dalam FotografiDiposting oleh : septian - Dibaca: 738 kali
Memotret merupakan kegiatan yang menyenangkan. Anda akan memperoleh kepuasan bila gambar yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
Nah, untuk memperoleh kepuasan tersebut, pada dasarnya ada sopan santun yang sudah menjadi semacam hukum tidak tertulis selama bertahun-tahun. Sopan santun ini mengacu pada etika tata krama pada umumnya, namun sering dilupakan karena 'saking bernafsunya' memotret. Apa itu?
1. Patuhi peraturan setempat. Bila ada larangan tertulis untuk tidak mengambil gambar, ada baiknya mematuhi. Sebab, larangan itu biasanya terkait dengan kerahasiaan atau keamanan seseorang/lembaga seperti institusi militer.
Bila tidak ada larangan tertulis namun diberitahu petugas bahwa dilarang memotret di tempat itu, tidak perlu ngotot. Masih banyak hal lain yang bisa diabadikan bukan?
Buat subjek foto Anda senyaman mungkin untuk difoto dengan diajak berkomunikasi. Sehingga hasil foto terlihat luwes dan tidak canggung.
3. Pada sebuah acara, ikuti arahan panitia dengan seksama. Kalaupun ada petunjuk yang keberatan, usahakan dinegosiasikan dengan baik. Biasanya, kasus ini sering terjadi saat panitia belum terbiasa memahami kebutuhan fotografi secara utuh seperti penempatan tempat yang buruk untuk fotografer.
4. Saat hendak memotret agenda yang kira-kira akan didatangi banyak fotografer, datanglah lebih cepat untuk memperoleh posisi terbaik. Jangan menutupi juru potret yang sudah berada di posisi siap siaga, apalagi nyelonong di depannya.
5. Bila waktunya cukup lama dan ketika memperoleh posisi yang bagus, berikan kesempatan fotografer lain memotret dari spot tersebut. 5 hingga 10 frame sudah cukup membuatnya senang dan Anda dapat kembali ke posisi itu setelahnya tanpa perlu dianggap arogan.
Sebab, pada dasarnya setiap fotografer mempunyai hak sama memperoleh gambar. Perilaku yang santun sesama fotografer akan membentuk rasa persaudaraan yang kuat.
6. Pada pemotretan yang memerlukan setting tertentu dan dilakukan beramai-ramai, jangan mengganti set tanpa permisi terlebih dahulu kepada yang lain.
7. Saat memotret agenda religius ataupun adat/ritual, tidak perlu bertingkah over acting ataupun bolak-balik bergeser posisi seperti setrikaan. Cukup sekali-dua kali bergeser posisi guna menjaga ritual berjalan khidmat.
Jangan terlihat grasa-grusu dan membuat peserta ritual ilfill melihat tingkah laku fotografer. Dengan membawa diri sesopan mungkin dan tepat pada ukurannya, Anda sebagai fotografer akan dihormati.
Pandai-pandai menempatkan diri, posisi dan bersosialisasi menjadi bekal sukses seorang fotografer.
detik.com
'Etika Dalam Fotografi':
Artikel Bisnis Lainnya
- Rumah Produksi Lokal Masuk Pasar Dunia Tidak banyak usaha kreatif Indonesia yang sukses menembus pasar dunia. Namun, Dreamlight World Media telah melakukannya. Dulu tak ada yang menyangka bahwa label produksi asli Indonesia ini mampu menembus ketatnya persaingan di media ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Bacary.com, Jejaring Sosial Asli Manado Kesuksesan jejaring sosial ternama seperti Facebook dan Twitter rupanya menginspirasi anak bangsa untuk membuat situs serupa. Kreativitas terbukti bukan milik penghuni kota besar seperti Jakarta saja. Anak muda asal Manado, Sulawesi Utara pun terbukti bisa membuat jejaring sosial, dengan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Minta “Feedforward”, Bukan “FeedbackBanyak hal yang bisa diperbaiki dari cara kita memandang sebuah masalah. Menggunakan perspektif yang berbeda sering memecahkan masalah yang sebelumnya terasa buntu dan hampir mustahil dipecahkan. Demikian pula saat kita sebagai entrepreneur mencoba menggali masukan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Manfaatkan Twitter Untuk Bisnis Anda Kita sering mendapatkan postingan dan tag dari teman maupun toko online di akun Facebook bukan? Ya, penjualan dengan sistem ini ternyata terbilang cukup efektif dilakukan di Facebook. Jaringan sosial yang sudah terbentuk memudahkan penjual untuk menyasar pembeli mereka. Lalu, bagaimana ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Raup Untung dari Souvenir Pernikahan Jangan pernah memandang sebelah mata bisnis souvenir pernikahan. Nyatanya, mereka yang bergelut di usaha ini bisa meraup untung puluhan juta rupiah per bulan. Tak percaya? Dwita Oktaviani membuktikan itu. Pemilik bisnis cindera mata pernikahan ini mengaku saban bulan mengantongi ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Etika Dalam Fotografi. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Rabu, 25 September 2013



Belum ada komentar untuk "Etika Dalam Fotografi"
Posting Komentar