Jumat, 08 Juni 2012 - 09:57:06 WIB
Martin Sorrell, Bos Perusahaan Periklanan Terbesar di Dunia
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 681 kali
Martin Sorrell adalah CEO WPP, perusahaan periklanan dengan pendapatan terbesar di dunia dan memiliki lebih dari 2.400 cabang di 107 negara. Ia berpengalaman melewati masa-masa sulit saat harus melepas pegawai dan menyatukan perusahaannya kembali setelah sejumlah proses akuisisi.
Pada 1985, ia meninggalkan Saatchi dan berinvestasi di sebuah perusahaan publik kecil bernama WPP. Ia jadi CEO di sana. Pada usia 40 tahun ia belum pernah memegang perusahaan sendiri, jadi ia menganggap bahwa ini adalah kesempatan emas. Delapan belas bulan berada di WPP, ia pun memutuskan untuk membeli J. Walter Thompson, sebuah perusahaan periklanan yang besarnya 13 kali lipat lebih besar daripada perusahaannya sendiri. “Kami membayar $525 juta. Gampang saja, saya tak punya bayak hal untuk dipertaruhkan, jadi merasa tak ada ruginya,” ungkapnya.
Setelah WPP berkembang jadi lebih besar, ia menghadapi berbagai pilihan sulit, salah satunya adalah masalah sumber daya manusia. “Hal yang paling berat adalah melepaskan mereka. Sangat tidak menyenangkan. Sulit mengajak semua orang bermain di tempat yang sama. Setelah akuisisi, beberapa orang tidak ingin berada di posisi terakhir mereka,” akunya.
Ia juga mengakuisisi perusahaan yang dulunya menjadi pesaing, seperti Ogilvy, Grey, serta Y&R. Suatu langkah yang cukup berani. Namun kendalanya hampir selalu sama. Sulit bagi para pesaing untuk saling berkolaborasi. Pergantian sumber daya manusia terus terjadi, hingga masuk ke generasi ke dua. Walaupun banyak orang-orang baru di generasi baru itu, namun tantangan tetap ada.
“Ketika membeli sebuah perusahaan, kami selalu menganggapnya membeli seluruh tim. Periklanan dan komunikasi adalah bisnis yang melibatkan orang-orang. Tentu orang-orangnya datang dan pergi, dan mitra bisnis dapat berubah, terutama ketika mereka telah menjadi lebih kaya,” ujarnya.
Ia mengaku menghabiskan $9 miliar setahun untuk mengurusi masalah sumber daya manusia. Namun sayangnya ia tak mengevaluasi investasi tersebut. Dalam bisnis periklanan, yang lazim terjadi, jika perusahaan membutuhkan orang, perusahaan akan membajak mereka. Ia pun menyadari bahwa industri ini tidak akan bertahan lama jika kebiasaan semacam itu terus dipertahankan.
Baginya, WPP adalah bisnis yang telah mendarah daging dan sangat personal. Ia telah melihat proses pembangunannya sejak awal. “Siapapun yang nantinya duduk di posisi saya, tidak akan memimpin dengan cara yang sama. Saya tidak bilang mereka lebih buruk, tapi mereka tidak punya kedekatan emosional yang sama seperti yang saya rasakan,” ungkapnya.
*) Bloomberg Businessweek No. 5 2011
Martin Sorrell, Bos Perusahaan Periklanan Terbesar di Dunia
Diposting oleh : d4nu - Dibaca: 681 kali
Martin Sorrell adalah CEO WPP, perusahaan periklanan dengan pendapatan terbesar di dunia dan memiliki lebih dari 2.400 cabang di 107 negara. Ia berpengalaman melewati masa-masa sulit saat harus melepas pegawai dan menyatukan perusahaannya kembali setelah sejumlah proses akuisisi.
Pada 1985, ia meninggalkan Saatchi dan berinvestasi di sebuah perusahaan publik kecil bernama WPP. Ia jadi CEO di sana. Pada usia 40 tahun ia belum pernah memegang perusahaan sendiri, jadi ia menganggap bahwa ini adalah kesempatan emas. Delapan belas bulan berada di WPP, ia pun memutuskan untuk membeli J. Walter Thompson, sebuah perusahaan periklanan yang besarnya 13 kali lipat lebih besar daripada perusahaannya sendiri. “Kami membayar $525 juta. Gampang saja, saya tak punya bayak hal untuk dipertaruhkan, jadi merasa tak ada ruginya,” ungkapnya.
Setelah WPP berkembang jadi lebih besar, ia menghadapi berbagai pilihan sulit, salah satunya adalah masalah sumber daya manusia. “Hal yang paling berat adalah melepaskan mereka. Sangat tidak menyenangkan. Sulit mengajak semua orang bermain di tempat yang sama. Setelah akuisisi, beberapa orang tidak ingin berada di posisi terakhir mereka,” akunya.
Ia juga mengakuisisi perusahaan yang dulunya menjadi pesaing, seperti Ogilvy, Grey, serta Y&R. Suatu langkah yang cukup berani. Namun kendalanya hampir selalu sama. Sulit bagi para pesaing untuk saling berkolaborasi. Pergantian sumber daya manusia terus terjadi, hingga masuk ke generasi ke dua. Walaupun banyak orang-orang baru di generasi baru itu, namun tantangan tetap ada.
“Ketika membeli sebuah perusahaan, kami selalu menganggapnya membeli seluruh tim. Periklanan dan komunikasi adalah bisnis yang melibatkan orang-orang. Tentu orang-orangnya datang dan pergi, dan mitra bisnis dapat berubah, terutama ketika mereka telah menjadi lebih kaya,” ujarnya.
Ia mengaku menghabiskan $9 miliar setahun untuk mengurusi masalah sumber daya manusia. Namun sayangnya ia tak mengevaluasi investasi tersebut. Dalam bisnis periklanan, yang lazim terjadi, jika perusahaan membutuhkan orang, perusahaan akan membajak mereka. Ia pun menyadari bahwa industri ini tidak akan bertahan lama jika kebiasaan semacam itu terus dipertahankan.
Baginya, WPP adalah bisnis yang telah mendarah daging dan sangat personal. Ia telah melihat proses pembangunannya sejak awal. “Siapapun yang nantinya duduk di posisi saya, tidak akan memimpin dengan cara yang sama. Saya tidak bilang mereka lebih buruk, tapi mereka tidak punya kedekatan emosional yang sama seperti yang saya rasakan,” ungkapnya.
*) Bloomberg Businessweek No. 5 2011
'Martin Sorrell, Bos Perusahaan Periklanan Terbesar di Dunia':
Artikel Bisnis Lainnya
- 8 Strategi Bertahan dalam Bisnis Ada banyak orang yang sudah mendirikan bisnis, dan berhasil. Namun seiring perkembangan dunia usaha, pesaing banyak bermunculan dan keberadaan mereka memperbesar risiko usaha. Ada yang berhasil bertahan, ada juga yang gagal lalu kolaps dan hilang dari peredaran. Kemampuan bertahan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Rawi Tak Kapok Berbisnis KomputerPria sederhana kelahiran Surabaya ini� adalah pemilik usaha Pradana Komputer (Prakom) yang sudah cukup punya nama di Jakarta. Usahanya itu meliputi penanganan perawatan perangkat server dan komputer� milik bank dan kantor pajak. Tidak hanya itu, Prakom juga menyediakan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Tentang Proses Inovasi Sebagian besar hasil inovasi berasal dari pencarian peluang baru yang berguna bagi banyak orang dan dilakukan secara sadar. Proses ini terjadi dari analisis sumber peluang baru. Peter Drucker mengemukakan bahwa karena inovasi merupakan hal yang bersifat konseptual ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- 20 Cara Pembayaran Alternatif Pengganti PaypalPaypal adalah sarana pembayaran yang paling lazim digunakan di dunia bisnis online sekarang ini. Namun sayangnya di Indonesia belum banyak orang yang menggunakannya. Ingin tahu apa yang menjadi pengganti Paypal jika Anda seorang pemilik bisnis kecil, penjual online, dan pekerja ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Manfaatkan Jejaring Sosial untuk Kembangkan Bisnis Fashion Asal punya keahlian dan keberanian, bisnis tak perlu modal besar. Ini dibuktikan oleh Jessica Febiani yang sukses mengembangkan bisnis pakaian merek Moretosee. Produknya tersebar sampai negara lain dengan memanfaatkan jejaring sosial. Muda berani memulai usaha, tua kaya raya. ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Martin Sorrell, Bos Perusahaan Periklanan Terbesar di Dunia. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Selasa, 17 September 2013
Belum ada komentar untuk "Martin Sorrell, Bos Perusahaan Periklanan Terbesar di Dunia"
Posting Komentar