Kamis, 27 Juni 2013 - 09:04:13 WIB
Dulu Tukang Sol, Kini Jadi Juragan Sandal
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 963 kali
Dulu Tukang Sol, Kini Jadi Juragan Sandal
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 963 kali
Bisnis Sepatu
Sejak masih jejaka, Suno (58), warga Desa Karang Kedawang, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sudah akrab dengan usaha persepatuan. Walau kala itu ”sekadar” sebagai tukang sol sepatu. Kini, ia menjadi salah satu pelaku usaha kecil dan menengah dengan produksi sampai 70 kodi sandal per hari.
Sebagai tukang sol sepatu, Suno yang memulai membuka usaha sendiri pembuatan sandal dengan merek Expo, enam tahun silam, telah malang melintang dari satu tempat kerja pembuatan sepatu ke tempat pembuatan sepatu lain.
”Awalnya saya bekerja menjadi tukang sol sepatu di Surabaya, tepatnya di Petemon, lalu pindah ke Rangkah, dan terakhir kerja di pabrik sepatu di Sukomanunggal,” katanya seperti dilansir Harian Kompas.
Suno adalah salah satu dari sekitar 1.300 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah kerja Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Mojokerto yang menjadi nasabah sekaligus binaan bank ini.
Sejak tahun 2010 Suno mendapat kucuran kredit Rp 30 juta untuk tambahan modal sekaligus pengembangan usahanya. Setahun berikutnya, Suno kembali mendapat kucuran kredit Rp 60 juta. Pada 2012, dia mendapat kredit lagi sebesar Rp 98 juta.
”Sebelum kucuran kredit dari BTPN sampai tiga kali, modal awal untuk mulai membuka usaha sandal ini saya pinjam dari koperasi sebesar Rp 10 juta,” kata Suno.
Setelah menjadi binaan BTPN dan mendapat pelatihan, khususnya menyangkut manajemen keuangan dalam pengelolaan usaha kecil, usaha sandal Suno berkembang cepat.
Suno bercerita, pada awal memulai usaha, dia sering menyerahkan pengerjaan pembuatan sandal kepada orang lain. ”Istilahnya, saya men- sub-kan pesanan itu kepada perajin sandal lain,” ujarnya.
Namun, hasilnya justru tak menguntungkan, bahkan Suno menelan kerugian. ”Saya sempat tak mengerjakan sendiri pesanan sandal itu. Hasilnya, dalam dua bulan saya rugi sekitar Rp 3,5 juta.”
Pengalaman pahit itulah yang memaksa Suno mengerjakan sendiri produk sandal Expo miliknya. Seiring berjalannya waktu, usahanya tumbuh dan berkembang. Pesanan dari pedagang grosir di Pasar Turi, Surabaya, misalnya, terus meningkat.
”Sekarang saya sudah bisa membayar orang. Di sini ada tujuh karyawan dari tukang sol, tukang kap, dan seorang sekretaris,” kata Suno.
Dibantu anaknya yang masih lajang, Sugianto, untuk memasarkan produknya, Suno bangga bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain.
”Rata-rata setiap hari usaha saya ini bisa memproduksi 30 sampai 50 kodi sandal. Kalau pesanan sedang ramai, dalam sehari bisa mencapai 70 kodi. Kalau sudah begini, saya juga menyerahkan pengerjaan pembuatan sandal kepada enam tukang sol, tukang kap, dan tukang katokan di rumah. Mereka mengerjakan pesanan itu di rumah masing-masing, saya mengontrol hasilnya,” kata Suno.
Sekarang, usaha skala kecil yang digeluti Suno dengan produk sandal untuk dewasa dan anak-anak serta sandal perempuan ini tak hanya dipasarkan di Surabaya dan sekitarnya, tetapi juga sudah sampai ke Tulungagung, Jawa Timur, hingga Solo, Jawa Tengah.
”Selain melayani pedagang bedak (eceran di pasar atau kaki lima), saya juga mendapat pesanan dari para pedagang grosir,” kata Suno.
Seminggu sekali ditemani Sugianto, salah satu anaknya, dengan mobil boks, Suno membawa ribuan pasang sandal menyusuri jalur tengah antara Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sebagai mitra usaha kecil dan menengah, BTPN Mojokerto telah menyalurkan kredit usaha kecil dan menengah sejak tahun 2009 hingga 2012. Kredit yang disalurkan itu mencapai lebih dari Rp 110 miliar.
”Ada 30 sampai 40 debitor UKM sepatu dan sandal yang menerima kucuran kredit kami, salah satunya yang berhasil, ya, usaha sandal milik Suno,” kata Mashudi, Area Daya Spesialis BTPN Cabang Mojokerto.
Suno mengakui, sebelum mendapat pelatihan manajemen keuangan dari BTPN, usahanya sekadar berjalan saja. Susno yang tak sempat menamatkan sekolah dasar (SD) itu sama sekali tak mempunyai pengetahuan soal pengelolaan keuangan usaha.
”Dulu, manajemennya campur aduk tidak karuan, tetapi sekarang pembukuan usaha ini sudah mulai rapi,” kata Suno.
Usaha sandal yang digeluti Suno adalah potret ketangguhan lapisan wong cilik yang berhasil dalam mengembangkan usaha. Walau dalam skala kecil, dia bisa memberikan sumber penghasilan dan penghidupan bagi orang lain.
”Saya masih punya impian untuk memiliki atau setidaknya membuka toko sandal dan sepatu di Pasar Klewer, Solo. Di toko itu tidak hanya menjual hasil produksi saya, tetapi juga hasil produksi perajin lain,” tutur Suno tentang harapannya.
”Keinginan saya ke depan menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja untuk orang-orang kecil dan susah,” katanya.
Soal keuntungan dari hasil usahanya itu, Suno mengaku masih sangat bergantung pada permintaan pasar, selain kelancaran pembayaran dari grosir ataupun pedagang bedak.
”Setidaknya dalam setahun saya masih bisa menikmati keuntungan bersih sekitar Rp 20 juta untuk ditabung. Itu kalau semuanya berjalan lancar. Namun, sering pembayarannya molor, bahkan ada yang bayar 50 persen di muka, sisanya baru dibayar satu-dua bulan,” tuturnya.
”Setidaknya dalam setahun saya masih bisa menikmati keuntungan bersih sekitar Rp 20 juta untuk ditabung. Itu kalau semuanya berjalan lancar. Namun, sering pembayarannya molor, bahkan ada yang bayar 50 persen di muka, sisanya baru dibayar satu-dua bulan,” tuturnya.
Suno, sang juragan sandal yang lahir di tanahMajapahit itu, kini bisa bernapas lega walau setiap hari harus berpikir keras untuk menjaga agar usahanya tetap berdenyut dalam situasi politik dan ekonomi yang kurang memihak kepada wong cilik ini. (as)
'Dulu Tukang Sol, Kini Jadi Juragan Sandal ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Memulai Bisnis Dengan Modal Cekak Modal bisnis memang tidak selalu identik dengan uang. Walau modal materi pas-pasan namun dengan niat yang kuat pasti bisnis akan terus tumbuh. Aidil Akbar Madjid, seorang perencana keuangan mengatakan ada beberapa hal yang menjadi perhatian saat ingin mulai berbisnis dengan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Para Selebritis Internasional yang Sukses Berwirausaha Materi melimpah tidak membuat para selebritis dunia berikut berpuas diri. Selain menjadi entertainer dan olahragawan, mereka juga berkiprah di dunia bisnis . Ada yang membangun bisnisnya sendiri ada pula yang melalui investasi di perusahaan tertentu. Siapa sajakah selebritis ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Belajar Pendelegasian dari Richard Branson Pendelegasian ialah ketrampilan pertama yang seorang entrepreneur disarankan untuk miliki. Karena dengan memiliki ketrampilan pendelegasian yang baik, seorang entrepreneur bisa membedakan dirinya dari mereka yang bekerja di tataran teknis. Entrepreneur lebih dari sekadar pekerja teknis, ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Gajah Tunggal, Produsen Ban Andalan Indonesia PT Gajah Tunggal Tbk adalah salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1951 dengan memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Selanjutnya perusahaan ini berkembang memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Spaceport Milik Richard Branson Segera Beroperasi Miliarder nyentrik asal Inggris, Richard Branson, memiliki ambisi menjadikan antariksa sebagai destinasi wisata . Untuk mewujudkan ambisi itu, Branson pun memperkenalkan pesawat ruang angkasa komersial "SpaceShipTwo", pada akhir tahun 2009 ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Dulu Tukang Sol, Kini Jadi Juragan Sandal . Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Rabu, 23 Oktober 2013
Belum ada komentar untuk " Dulu Tukang Sol, Kini Jadi Juragan Sandal "
Posting Komentar