• HOME

Belajar dari Kegagalan Bisnis Wesabe dari Mint.com

Senin, 16 September 2013 - 09:28:52 WIB
artikel-bisnis Belajar dari Kegagalan Bisnis Wesabe dari Mint.com
Diposting oleh : admineciputra    - Dibaca: 286 kali
Berbagi ilmu dengan meng-klik tombol berikut ini »


Entrepreneur perlu belajar dari kalahnya Wesabe dari Mint.com. (Image credit: nuartisan.net)
Dari banyak kegagalan bisnis, kita bisa mempelajari dari Wesabe yang kalah dari pesaingnya Mint.com.
Di bulan November 2006, Wesabe diluncurkan sebagai sebuah situs yang membantu orang mengelola keuangan pribadi mereka. Wesabe bukan yang pertama tentu saja. Namun, mereka adalah yang pertama yang menggunakan pendekatan web 2.0 yang kini populer. Seperti Flickr dan del.icio.us, Wesabe mengandalkan komunitas dan menampilkan tags, mengumpulkan akun keuangan pengguna secara otomatis dan menyimpan semua data itu di web (alih-alih mengandalkan pemasukan data secara manual atau penyimpanan data desktop). Dan yang paling penting ialah kita mencoba belajar dari data yang terkumpul yang diunggah pengguna dan membuat rekomendasi  demi membuat keputusan keuangan yang lebih baik berdasarkan data tersebut.
Bahkan sebelum diluncurkan, Wesabe sudah mendengar adanya perusahaan baru lain yang juga tengah mengerjakan ide yang sama dan sejumlah perusahaan lain sudah meluncurkan bisnis serupa.
Di bulan September 2007, Mint.com diluncurkan, dan menang di konferensi TechCrunch 40 pertama.
Sejak saat itulah, Wesabe menjadi pemain kedua di ceruk industri tersebut. Mint.com menjadi yang pertama. Tidak hanya Wesabe yang menjadi 'korban', situs manajemen keuangan pribadi yang lain pun menjadi dibayang-bayangi oleh keberadaan Mint.com.
Dua tahun kemudian, Mint.com diakuisisi oleh Intuit, pembuat Quicken senilai $170 juta. Dan setahun kemudian, Wesabe ditutup secara resmi.
Marc Hedlund dan Jason Knight adalah dua pendiri Wesabe. Hedlund kala itu menjabat sebagai Chief Product Officer dan Knight sebagai CEO Wesabe. Kinight kemudian mengundurkan diri karena alasan keluarga dan Hedlund mengambil alih jabatannya selama 2 tahun terakhir dari masa operasionalisasi Wesabe.
Hedlund membagikan sejumlah pelajaran bagi entrepreneur dari ambruknya Wesabe:
  1. Yang pertama tidak selalu menang dan memimpin: Banyak yang mengira Wesabe lahir lebih dulu daripada Mint, karenanya mereka menang. Padahal Mint lahir setelah Wesabe sudah berusia 10 bulan. Menjadi yang pertama berarti Anda harus siap dengan kerepotan karena benar-benar buat dengan pasar dan konsumen. Anda harus banyak belajar dari kesalahan-kesalahan yang harganya begitu mahal. Sementara mereka yang memulai lebih lambat memiliki kesempatan mengamati dan belajar dari kesalahan sang perintis. Mint belajar dari kesalahan yang dibuat Wesabe dan menang dengan memformulasikan pendekatan yang lebih baik kepada konsumen/ pengguna jasa.
  2. Nama startup berpengaruh: "Mint" lebih terdengar enak di telinga daripada "Wesabe". Tampaknya ini mengada-ada tetapi demikian adanya.
  3. Desain saja tidak membuat Anda menang: Meskipun desain Mint memang lebih baik, tampaknya kemenangan Mint tidak hanya karena desain. Jika desain satu-satunya faktor yang bermain dalam keberhasilan sebuah startup, iPhone yang lebih elegan dalam desain mungkin akan  jauh lebih digemari daripada Android. Namun, kenyataannya tidak demikian. Banyak faktor bermain di samping faktor desain yang berkualitas.
  4. Anggaran Search Engine Marketing (SEM) yang besar menentukan sukses tidaknya startup: Jika startup Anda ingin sukses lebih cepat, belanjakan dana yang besar dalam SEM. Mint menghabiskan 1 juta dollar untuk itu dan Wesabe tidak sama sekali untuk marketing. Hasilnya, tingkat pertumbuhan pengguna Wesabe hanya 1/5 dari Mint. Anggaran SEM memang berpengaruh pada traffic situs tetapi tidak banyak berpengaruh pada pertumbuhan viralnya.
  5. Bekerjasamalah dengan pihak yang memudahkan kerja Anda: Wesabe menolak bekerjasama dengan Yodlee, sebuah perusahaan penyedia agregat data keuangan. Dan hingga runtuh kemudian, mereka gagal menemukan pengganti Yodlee.
  6. Buatlah pengguna benar-benar tidak bersusah payah: Jika setelah menggunakan layanan Anda, pengguna masih bersusah payah seperti di Wesabe, jangan heran jika mereka meninggalkan Anda. Mint benar-benar fokus untuk memudahkan pengguna dalam mengatur keuangan. 
Sumber: ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/belajar-dari-kegagalan-bisnis-wesabe-dari-mintcom

'Belajar dari Kegagalan Bisnis Wesabe dari Mint.com':

Artikel Bisnis Lainnya

Jual Beli Online
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Belajar dari Kegagalan Bisnis Wesabe dari Mint.com. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Ditulis oleh: Admin - Senin, 16 September 2013

Belum ada komentar untuk " Belajar dari Kegagalan Bisnis Wesabe dari Mint.com"

Posting Komentar