Kamis, 11 April 2013 - 09:33:54 WIB
Ketut Mudita, Pemasok Roti di Hotel Berbintang Bali
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 1708 kali
Pengalaman adalah guru yang tak ternilai harganya. Setidaknya hal itu dirasakan Ketut Mudita. Sebagai mantan karyawan hotel, Ketut hafal betul kebutuhan dapur hotel.
Berbekal jaringan kuat, Mudita berhasil menjadi pemasok aneka kue dan roti untuk sarapan sejumlah hotel, restoran, dan kafe di Bali. Omzetnya ratusan juta rupiah.
Pengalaman dan jeli melihat peluang menjadi modal utama Ketut Mudita meraih sukses. Memulai usaha sebagai pemasok ikan di beberapa restoran, kini Mudita memiliki usaha bakery ternama di Bali, Pelangi Rex. Meski hanya melayani pasar hotel dan restoran (horeka), Pelangi Rexs mampu mencatat omzet ratusan juta rupiah per bulan.
Berawal dari niat ingin memiliki usaha sendiri, Mudita, yang saat itu berumur 38 tahun, memutuskan keluar dari Hotel Sanur Beach, tempatnya bekerja. Dengan bekal seadanya, ia mulai menjadi pemasok ikan untuk beberapa restoran.
Setelah menjalani bisnis ini selama setahun, Mudita melihat keuntungan usahanya kurang menggigit. “Saya amati, laba yang diperoleh bersifat musiman,” kenangnya.
Maklum, tak tiap hari ia bisa mengirim ikan sesuai pesanan karena pasokan ikan mengenal musim.
Belajar dari pengalaman itu, Mudita lantas mencari usaha yang tak kenal musim. Ia lantas beralih menjadi pemasok bahan kue dan roti yang saban hari dibutuhkan orang.
Dari permintaan bahan-bahan bakery yang stabil, pria kelahiran Bali, 18 Juli 1949, ini mengendus peluang untuk membuka usaha bakery sendiri.
Lantas, Mudita mulai belajar membuat roti dari sejumlah chef hotel yang ia kenal. Selanjutnya, ia mendalami keterampilan untuk membuat beberapa jenis roti, seperti roti tawar, roti gandum, muffin cake, croissant cake, dan pancake. Ya, Mudita memang fokus membuat jenis roti itu karena ia ingin mengincar pasar horeka.
Punya banyak relasi di industri perhotelan, awalnya, Mudita yakin bisa mengirim roti buatannya ke hotel-hotel di Bali. Namun, nyatanya, tak gampang, karena hotel dan restoran sudah memiliki pemasok sendiri yang pengalamannya lebih lama ketimbang Mudita.
Selain itu, wisawatan asing yang berkunjung ke Bali juga tetap menginginkan cita rasa produk bakery seperti dari negeri asal mereka sendiri.
Kondisi ini tak membuat Mudita menyerah. Ia tetap bergerilya untuk datang dan menawarkan produknya ke hotel-hotel di Bali. Senjata andalan Mudita adalah harga yang lebih murah. “Saya masuk ke hotel bintang lima hingga hotel kelas melati dan vila,” tutur dia.
Usaha Mudita akhirnya berbuah manis. Pengelola hotel mulai memesan roti kepada dirinya. Saat awal merintis usaha sekitar tahun 1990 itu, Mudita yang hanya mengolah satu sak tepung terigu yang menghasilkan 200 roti sehari.
Dari hari ke hari, berkat kegigihan Mudita, bakery Pelangi Rexs makin dikenal oleh pemilik hotel, restoran, dan kafe di Bali. Maklum, selain murah, toko kue ini memiliki cita rasa khas. “Croissant bikinan kami bahkan dipuji wisawatan asal Prancis. Kata mereka, rasanya tak jauh beda dengan yang dibuat di Prancis, daerah asal croissant itu,” kata Mudita senang.
Kualitas dan cita rasa produk memang menjadi perhatian Mudita. Tak lupa, ia mendaftarkan produk Pelangi Rexs untuk memperoleh sertifikat halal, supaya kue dan roti bikinannya bisa dinikmati semua kalangan, baik wisatawan asing maupun domestik. “Saya seringkali melihat wisatawan memilih-milih makanan di Bali karena takut tidak halal. Dengan sertifikasi halal, produk saya bisa dimakan siapa saja,” ujarnya.
Selain itu, Mudita juga terus menambah jejaring koki dan menjalin hubungan baik dengan mereka. “Itu salah satu cara untuk memperluas pasar,” tutur Mudita lagi.
Setelah memperoleh langganan tetap dari beberapa hotel, restoran dan kafe, Mudita mendirikan pabrik roti seluas 650 m² di Denpasar, Bali. Sebelum itu, Mudita mengolah roti di rumahnya sendiri.
Kini, pabrik Pelangi Rexs mengolah hingga 1.600 sak tepung sebulan. Dengan mempekerjakan 60 orang karyawan, Mudita bisa memproduksi sekitar 36.000 roti setiap hari.
Berkat niatnya berinovasi dan mempertahankan kualitas, Mudita juga mendapat pesanan dari Aerofood Bandara I Ngurah Rai. Ia memasok muffin dan tortilla bagi para penumpang Garuda Indonesia. Tiap hari Mudita mengirim sekitar 10 karton muffin dan tortilla.
“Garuda termasuk salah satu pelanggan yang bukan hanya mempertimbangkan produk berdasarkan rasa dan komposisi bahan baku saja, namun hingga kepada kebersihan pabrik dan laporan kesehatan setiap karyawan yang bekerja di pabrik saya,” terang Mudita.
Mudita pun makin mantap menjalani usaha bakery ini karena permintaan tak mengenal hari libur. Maklum, lantaran fokus melayani kue dan roti untuk breakfast (sarapan), pabriknya tak pernah berhenti berproduksi meski hanya sehari.
Kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri. Supaya roda mesin pabrik tetap berputar tiap hari, Mudita bilang, butuh kemampuan manajemen yang baik dan adil, terutama dalam mengatur pembagian tugas dengan para karyawannya. “Saya berusaha karyawan tidak jenuh dengan pembagian tugas yang efektif,” tutur dia. (Dim) Sumber: Eciputra.com
Ciputraentrepreneurship.com , Ciputranews.com , Properti.net
Ketut Mudita, Pemasok Roti di Hotel Berbintang Bali
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 1708 kali
Pengalaman adalah guru yang tak ternilai harganya. Setidaknya hal itu dirasakan Ketut Mudita. Sebagai mantan karyawan hotel, Ketut hafal betul kebutuhan dapur hotel.
Berbekal jaringan kuat, Mudita berhasil menjadi pemasok aneka kue dan roti untuk sarapan sejumlah hotel, restoran, dan kafe di Bali. Omzetnya ratusan juta rupiah.
Pengalaman dan jeli melihat peluang menjadi modal utama Ketut Mudita meraih sukses. Memulai usaha sebagai pemasok ikan di beberapa restoran, kini Mudita memiliki usaha bakery ternama di Bali, Pelangi Rex. Meski hanya melayani pasar hotel dan restoran (horeka), Pelangi Rexs mampu mencatat omzet ratusan juta rupiah per bulan.
Berawal dari niat ingin memiliki usaha sendiri, Mudita, yang saat itu berumur 38 tahun, memutuskan keluar dari Hotel Sanur Beach, tempatnya bekerja. Dengan bekal seadanya, ia mulai menjadi pemasok ikan untuk beberapa restoran.
Setelah menjalani bisnis ini selama setahun, Mudita melihat keuntungan usahanya kurang menggigit. “Saya amati, laba yang diperoleh bersifat musiman,” kenangnya.
Maklum, tak tiap hari ia bisa mengirim ikan sesuai pesanan karena pasokan ikan mengenal musim.
Belajar dari pengalaman itu, Mudita lantas mencari usaha yang tak kenal musim. Ia lantas beralih menjadi pemasok bahan kue dan roti yang saban hari dibutuhkan orang.
Dari permintaan bahan-bahan bakery yang stabil, pria kelahiran Bali, 18 Juli 1949, ini mengendus peluang untuk membuka usaha bakery sendiri.
Lantas, Mudita mulai belajar membuat roti dari sejumlah chef hotel yang ia kenal. Selanjutnya, ia mendalami keterampilan untuk membuat beberapa jenis roti, seperti roti tawar, roti gandum, muffin cake, croissant cake, dan pancake. Ya, Mudita memang fokus membuat jenis roti itu karena ia ingin mengincar pasar horeka.
Punya banyak relasi di industri perhotelan, awalnya, Mudita yakin bisa mengirim roti buatannya ke hotel-hotel di Bali. Namun, nyatanya, tak gampang, karena hotel dan restoran sudah memiliki pemasok sendiri yang pengalamannya lebih lama ketimbang Mudita.
Selain itu, wisawatan asing yang berkunjung ke Bali juga tetap menginginkan cita rasa produk bakery seperti dari negeri asal mereka sendiri.
Kondisi ini tak membuat Mudita menyerah. Ia tetap bergerilya untuk datang dan menawarkan produknya ke hotel-hotel di Bali. Senjata andalan Mudita adalah harga yang lebih murah. “Saya masuk ke hotel bintang lima hingga hotel kelas melati dan vila,” tutur dia.
Usaha Mudita akhirnya berbuah manis. Pengelola hotel mulai memesan roti kepada dirinya. Saat awal merintis usaha sekitar tahun 1990 itu, Mudita yang hanya mengolah satu sak tepung terigu yang menghasilkan 200 roti sehari.
Dari hari ke hari, berkat kegigihan Mudita, bakery Pelangi Rexs makin dikenal oleh pemilik hotel, restoran, dan kafe di Bali. Maklum, selain murah, toko kue ini memiliki cita rasa khas. “Croissant bikinan kami bahkan dipuji wisawatan asal Prancis. Kata mereka, rasanya tak jauh beda dengan yang dibuat di Prancis, daerah asal croissant itu,” kata Mudita senang.
Kualitas dan cita rasa produk memang menjadi perhatian Mudita. Tak lupa, ia mendaftarkan produk Pelangi Rexs untuk memperoleh sertifikat halal, supaya kue dan roti bikinannya bisa dinikmati semua kalangan, baik wisatawan asing maupun domestik. “Saya seringkali melihat wisatawan memilih-milih makanan di Bali karena takut tidak halal. Dengan sertifikasi halal, produk saya bisa dimakan siapa saja,” ujarnya.
Selain itu, Mudita juga terus menambah jejaring koki dan menjalin hubungan baik dengan mereka. “Itu salah satu cara untuk memperluas pasar,” tutur Mudita lagi.
Setelah memperoleh langganan tetap dari beberapa hotel, restoran dan kafe, Mudita mendirikan pabrik roti seluas 650 m² di Denpasar, Bali. Sebelum itu, Mudita mengolah roti di rumahnya sendiri.
Kini, pabrik Pelangi Rexs mengolah hingga 1.600 sak tepung sebulan. Dengan mempekerjakan 60 orang karyawan, Mudita bisa memproduksi sekitar 36.000 roti setiap hari.
Berkat niatnya berinovasi dan mempertahankan kualitas, Mudita juga mendapat pesanan dari Aerofood Bandara I Ngurah Rai. Ia memasok muffin dan tortilla bagi para penumpang Garuda Indonesia. Tiap hari Mudita mengirim sekitar 10 karton muffin dan tortilla.
“Garuda termasuk salah satu pelanggan yang bukan hanya mempertimbangkan produk berdasarkan rasa dan komposisi bahan baku saja, namun hingga kepada kebersihan pabrik dan laporan kesehatan setiap karyawan yang bekerja di pabrik saya,” terang Mudita.
Mudita pun makin mantap menjalani usaha bakery ini karena permintaan tak mengenal hari libur. Maklum, lantaran fokus melayani kue dan roti untuk breakfast (sarapan), pabriknya tak pernah berhenti berproduksi meski hanya sehari.
Kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri. Supaya roda mesin pabrik tetap berputar tiap hari, Mudita bilang, butuh kemampuan manajemen yang baik dan adil, terutama dalam mengatur pembagian tugas dengan para karyawannya. “Saya berusaha karyawan tidak jenuh dengan pembagian tugas yang efektif,” tutur dia. (Dim) Sumber: Eciputra.com
Ciputraentrepreneurship.com , Ciputranews.com , Properti.net
'Ketut Mudita, Pemasok Roti di Hotel Berbintang Bali ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Raup Untung Puluhan Juta dari Bisnis Sandal Fika Chandra Uyun kini sudah bisa tersenyum melihat perkembangan bisnisnya. Empat tahun lalu, ia mulai merintisnya. Ya, usaha sandal dari bahan sponge yang digelutinya kini mulai berkembang. Omzetnya pun sudah mencapai Rp 20 juta per bulan. Bagi Fika, angka tersebut cukup besar untuk ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Belajar Entrepreneurship Tanpa Melakukannya Belajar berentrepreneurship tanpa melakukannya secara nyata adalah ibarat membaca setumpuk buku-buku teori berenang di perpustakaan. Begitu saya membayangkannya seorang calon entrepreneurship yang hanya belajar entrepreneurship di ruang kuliah tanpa mau mempraktikkan apa yang sudah ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Gandeng Suami, Indy Barends Buka Restoran Italia Presenter Indy Barends mencoba peruntungan di dunia bisnis . Berawal dari hobinya menjajal berbagai jenis kuliner, ia memutuskan memulai usaha restoran . Bersama suaminya, Benny Sarmanella, Indie membuka restoran dengan spesialisasi makanan Italia. Torino Osteria ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Ir Ciputra Ingin Bangun Garden By The Bay di Indonesia Garden by the Bay merupakan taman yang berisi tumbuhan dari beragam penjuru dunia. Taman ini dibangun pemerintah Singapura di atas tanah urugan. Cara reklamasi pantai ditempuh karena sempitnya lahan di negara ini. Kendati sempit, Singapura berhasil membangun taman seluas ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Jadikan Pasangan Hidup Sebagai Partner Usaha Bisnis rumahan dimana pasangan suami istri menjadi pelakonnya memiliki suatu tantangan tersendiri. Diperlukan banyak kesabaran, pengertian dan kerjasama yang baik dari kedua belah pihak, karena hal ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bisnis, tapi juga mempengaruhi psikologi ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Ketut Mudita, Pemasok Roti di Hotel Berbintang Bali . Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Minggu, 01 Desember 2013
Belum ada komentar untuk " Ketut Mudita, Pemasok Roti di Hotel Berbintang Bali "
Posting Komentar