Selasa, 04 Juni 2013 - 09:23:51 WIB
Omzet Miliaran dari Bisnis Lilin
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 1074 kali
Omzet Miliaran dari Bisnis Lilin
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 1074 kali
Siapa yang menyangka lilin bisa mencetak omzet hingga miliaran rupiah? Randiawan Saputra telah membuktikan alat penerangan yang sederhana itu punya nilai bisnis yang menggiurkan. Ia sukses menggaet nilai penjualan sembilan digit dalam waktu tiga tahun.
“Dan kau lilin-lilin kecil, sanggupkah kau mengganti, sanggupkah kau memberi seberkas cahaya...,” itulah sepotong lirik lagu Lilin-lilin Kecil yang dipopulerkan mendiang Chrisye. Bagi Randiawan Saputra, lirik lagu itu tampaknya punya makna lain. Dari lilin yang kecil, dia tak hanya mendapatkan seberkas cahaya, tapi juga memperoleh jalan terang kesuksesan.
Berkat batang demi batang lilin, Randiawan mampu menghasilkan uang hingga miliaran rupiah. Pria muda kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 18 April 1986 ini sukses merintis bisnis sebagai produsen lilin. Dalam sebulan, Randiawan melalui bendera usaha CV Anugrah Jaya mampu menjual rata-rata 6.000 dus lilin seharga Rp 210.000 per dus. Sebagian besar lilin Randiawan terjual di sekitar Pulau Jawa.
Selain menjual lilin untuk penerangan, Randiawan pun memproduksi lilin untuk kebutuhan peribadatan dan lilin dekoratif. “Kami juga melakukan inovasi dengan memproduksi lilin anti nyamuk dan lilin aromaterapi,” ujar dia.
Selain dari penjualan lilin, Randiawan juga mendapatkan penghasilan dari menjual mesin pencetak lilin kreasinya. Dalam sebulan dia bisa menjual sekitar delapan unit mesin dengan harga Rp 8,5 juta per unit.
Siapa sangka, penghasilan Randiawan yang terbilang ciamik itu diperoleh dalam waktu yang tidak lama. “Saya memulai usaha pembuatan lilin sekitar tahun 2010, modal awalnya sekitar Rp 20 juta,” ujar suami dari Dini Wahyusari ini.
Randiawan bercerita, sebelum memutuskan berbisnis lilin, dia bersama ayahnya adalah distributor produk-produk rumahtangga . Awalnya Randiawan sekeluarga tinggal di Jakarta. “Ayah sebagai distributor dan setiap pulang kuliah saya ikut bantu,” ujarnya seperti dilansir Kontan.co.id.
Namun, karena sesuatu hal, usaha sang ayah tutup. Tahun 2007, orang tua dan dua adik Randiawan pindah ke Bandung, Jawa Barat. Sementara Randiawan tetap tinggal di Jakarta untuk melanjutkan kuliah di Jurusan Desain Grafis Universitas Persada Indonesia YAI, Salemba, Jakarta.
Di Bandung, sang ayah kembali membuka usaha sebagai distributor aneka produk . Tahun 2009, Randiawan diminta ayahnya menyusul ke Kota Kembang untuk membantu menjalankan bisnis. “Saya sendiri memang lebih tertarik bekerja. Jadi, ketika masih semester lima saya putuskan berhenti kuliah,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Di perusahaan ayahnya, Randiawan bertugas sebagai pemasar. Salah satu produk yang dipasarkan adalah lilin. “Penjualan lilin ternyata cukup bagus, saya sudah memiliki pelanggan tetap,” kenangnya. Sayang, produsen lilin yang biasa memasok barang ke Randiawan harus gulung tikar. Randiawan pun mau tidak mau berhenti memasarkan lilin ke pelanggannya.
Namun ternyata banyak pelanggan yang menanyakan produk lilin ke Randiawan. “Dari situ, saya tergelitik untuk memproduksi lilin,” kata dia. Karena tidak ada pengalaman membuat lilin, dengan bermodal informasi dari situs internet, Randiawan mencoba membuat lilin sendiri dengan mesin sederhana yang ia rancang.
Mesin pencetak itu dirakit setelah mempelajari mesin pencetak lilin yang ada di pasar. “Harga mesin pencetak lilin yang ada saat itu sekitar Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per unit, cukup mahal bagi saya. Jadi saya mencoba merakit mesin sendiri,” tutur dia.
Randiawan pun mulai memproduksi lilin dibantu sepuluh orang karyawan. “Pemasaran awalnya hanya di pelanggan-pelanggan sebelumnya. Omzetnya baru sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan,” ujar Randiawan, yang akhirnya dipercaya sang ayah untuk mengelola Anugrah Jaya.
Seiring waktu, lilin buatan Randiawan yang dilabeli Dua Beruang ini mulai dikenal di kawasan Jawa Barat. Hingga akhirnya, Randiawan memiliki banyak distributor di enam kota di Jawa dengan jangkauan pemasaran di seluruh Indonesia. “Anugrah Jaya yang tadinya sebagai perusahaan distributor aneka produk, akhirnya fokus pada produksi lilin,” katanya.
Jumlah karyawan lalu bertambah hingga menjadi 30 orang. Karena jumlah produksi dan permintaan meningkat, Randiawan pun menambah armada untuk memudahkan penyaluran barang. Hingga saat ini Randiawan sudah memiliki lima mobil boks.
Perjalanan bisnis Randiawan ternyata tidak lepas dari kasus penipuan. “Awalnya, satu–dua pengiriman pembayaran lancar. Namun pada pengiriman ketiga, setelah barang dikirim ke gudang, barang dan pembelinya menghilang tanpa pembayaran,” kata Randiawan, yang mengaku sudah ditipu pembeli hingga tiga kali, dengan nilai ratusan juta rupiah.
Untuk mengantisipasi penipuan, sejak setahun terakhir Randiawan menerapkan sistem deposit bagi distributornya. “Ya semacam uang jaminan, biar mereka tidak kabur,” katanya. Cara itu terbilang ampuh untuk menekan angka penipuan. (as)
'Omzet Miliaran dari Bisnis Lilin ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Kokita, Bumbu Instan Khas Indonesia Bisnis Kuliner Memudahkan setiap orang memasak berbagai macam masakan khas Indonesia dengan rasa yang konsisten di mana saja berada. Impian ini dibuat pasangan suami-istri Winata, sejak mendirikan PT Ikafood Putramas pada 1987 dengan menciptakan berbagai macam bumbu siap pakai yang ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Agar Bisnis Anda Bisa Berkembang Tips Wirausaha Anda sudah memulai berbisnis , namun Anda merasa tak ada kemajuan berarti dalam usaha Anda alias stagnan. Tentu, hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan mengancam kelanggengan bisnis Anda. Oleh sebab itu, Anda harus terus mencoba untuk mengembangkan bisnis ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Mendulang Rupiah dari Bisnis Kroto Pencinta burung kicau pasti sudah tidak asing dengan istilah kroto, yaitu telur semut rangrang atau Oecophylla smaragdina. Kroto banyak digunakan untuk pakan burung dan juga ikan. Permintaan kroto cukup tinggi, terutama dari para pencinta burung kicau. Padahal, keberadaannya di ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Raup Rupiah dengan Radio Jadul Bisnis Elektronik Banyak orang yang langsung teringat masa lalu jika melihat radio transistor. Gelombang yang dipancarakan biasanya SW atau AM. Nah, karena radio zaman dulu (jadul) selalu bikin kangen, Abdul Sobur pendiri Kriya Nusantara bikin radio unik dari ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Beras dari Olahan Sagu dan Singkong Bisnis Pertanian Hasil olahan sagu dan singkong, ternyata dapat menghasilkan rasa makanan yang gurih loh. Inovasi ini diciptakan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Universitas Andalas demi memenuhi kebutuhan pangan yang makin mahal. Inovasi baru bahan makanan sagu yang ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Omzet Miliaran dari Bisnis Lilin . Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Selasa, 30 Juli 2013
Belum ada komentar untuk "Omzet Miliaran dari Bisnis Lilin "
Posting Komentar