Rabu, 03 April 2013 - 10:07:40 WIB
Rico Sukses Tekuni Bisnis Kulit
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 1000 kali
Eciputra.com , Ciputraentrepreneurship.com , Ciputranews.com , Properti.net
Rico Sukses Tekuni Bisnis Kulit
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 1000 kali
Merintis sebuah usaha dan menjadikannya sukses tak bisa hanya mengandalkan pendidikan yang dimiliki saja. Perlu pembelajaran yang terus menerus. Perlu juga kerendahan hati dan tidak cepat berpuas diri. Kira-kira itulah yang dilakukan seorang Rico Yudhiasmoro dalam menekuni bisnis produk kulit nya M Joint.
Pria yang mengenyam pendidikan tinggi di jurusan ekonomi dan advertising Universitas Gajah Mada ini, mengaku memulai bisnis pada awal Juni 1997.
"Ada seorang pengrajin yang bergabung sama kita. Kan kita lihat di Yogyakarta itu kota budaya, kota pelajar, sumber bahan baku kulit juga banyak," kataRico kepada Kompas.com, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia yang mengaku tidak bisa desain ini pun belajar banyak dari pengrajin tersebut. Semua bentuk barang ia pelajari cara pembuatannya, mulai dompet, sarung tangan, hingga jaket. Dan, bahan baku produk pun tidak hanya kulit. Mereka menerima juga pesanan produk dari bahan non-kulit.
"Waktu itu kan masih belajar, apa saja yang masuk order-nya ya diterima," sebutnya.
Beberapa tahun bersama, Rico dan pengrajin tersebut pun berpisah dengan alasan perbedaan visi. Apalagi, kata Rico, tuntutan kualitas produk dari konsumen kian tinggi. Sementara, menurut dia, pengrajin kurang memperhatikan kualitas.
Usaha Rico akhirnya fokus kepada produk-produk dari kulit. Bahan baku produk Rico hampir semua dari dalam negeri. Ia tidak menggunakan cat supaya terkesan natural. Kulitnya juga ramah lingkungan. "Istilahnya vegetable tanned," ucapnya.
Terkait modal, ia mengaku tak pernah merasa kesulitan. Kuncinya adalah kredibilitas. Ketika itu dipunyai, bantuan seperti pinjaman dana ataupun bahan baku mengucur. "Tunjukin kredibilitas dulu, prestasi kita apa. Adalah yang nawarin modal. Nggak kesulitanlah. Bisa diusahakan lebih mudah ketimbang teknis. Modal bisa pinjam dari keluarga dan teman tapi harus tanggung jawab," lanjutnya.
Hal yang menjadi kendala justru sumber daya manusianya. Tidak ada sekolah atau pelatihan khusus untuk membuat tas. Ia lantas harus mengadakan pelatihan sendiri bagi karyawannya. Spesialisasi dalam bekerja ia bentuk. "Kita bikin spesialisasi, ada yang ngelem, yang jahit. Di tempat kita tidak satu orang buat dari awal sampai akhir," paparnya.
Tadinya, ia hanya punya lima karyawan termasuk dirinya dan lokasi produksinya dilakukan di garasi rumah orang tuanya. Sekarang, usaha M Joint telah memiliki sekitar 100 karyawan dan lokasi produksi pun bergeser ke belakang rumah supaya bisa menampung karyawannya.
Utamanya sekarang ini, Rico membuat tas dan dompet kulit. Ini lantaran keduanya sudah ada dari zaman dahulu kala. Ia berusaha membuat produk kulitnya tersebut berkualitas baik. Dengan begitu, produknya pasti dicari konsumen. "Ya kayak kuliner enak walau tempatnya terpencil, orang pun datang sekalipun terpelosok," kata dia.
Alhasil, pemasaran produk kulit nya ini berlangsung dari mulut ke mulut. Atau, bisa dari relasi bisnis dan pameran yang diikutinya. Dari pameran itulah, usaha Rico berhasil mendapatkan buyer. Salah satu pameran yang pernah diikutinya yakni di Frankfurt, Jerman, pada tahun 2007. Ia dibawa oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasional. "Promosi itu penting nggak pentingnya ya lihat kemampuan kita kalau belum layak kenapa promosi itu sama dengan mempermalukan diri sendiri," sambung dia.
Rico menyebutkan, produksi tasnya bisa mencapai 2.500-3.000 buah setiap bulan. Tapi jumlah itu tergantung desain. Bila rumit otomatis lebih sedikit. Sebagian besar, yakni sekitar 90 persen produk kulitnya berupa tas. Sisanya berupa dompet. Sebagian besar produknya menyasar pasar internasional. Tahun 1998, produk Rico sudah masuk ke pasar Jepang meski kuantitasnya tidak banyak. Pengiriman ke Jepang pun tidak berlanjut lagi karena produknya kalah bersaing dengan produk buatan China.
Sekarang ini, tas dan dompet kulitnya pun menyasar Eropa dan Australia. 80 persen dari total produksi ia lepas ke Eropa ,15 persen ke Australia dan sisanya baru untuk pasar dalam negeri. Produk Rico yang di Eropa sudah mengisi etalase 450 toko, dijual sesuai dengan merek setempat.
Adapun untuk penjualan di pasar lokal, Rico hanya memasarkan melalui pameran atau penjualan di rumahnya. "Kalau mau barang saya ya cari di Eropa, Australia, atau ke rumah, atau di pameran gini," katanya.
Sekarang ini, ia berusaha mempertahankan pasar di kedua negara itu. Itu saja ia merasa kewalahan mengerjakan jumlah produksi yang terbilang besar. Sampai-sampai, Rico harus lembur hingga malam. Kondisi yang demikian membuat upaya membuat merek sendiri pun agak terhambat. Ia sedang berusaha mempatenkan merek pribadi yang sudah disiapkannya. Belum lagi ia harus siap memproduksi dalam jumlah yang lebih besar untuk mengisi pasar tanah Air.
Mengenai omzet, pria yang telah berkeluarga ini tidak bersedia memberikan detil angkanya. Ia beralasan usahanya masih kecil dibandingkan bisnis kulit lainnya.
Namun, ia mengisyaratkan, penjualan produk nya bisa mencapai miliaran rupiah dalam setahun. Ini dihitung dari harga produk yang lumayan. Untuk dompet, ia memasang harga antara Rp 50.000-Rp 150.000 per buah, sementara tas dengan kisaran Rp 300.000-Rp 600.000 untuk harga grosir.
"Naik terus omzet. Dari 3 tahun terakhir naik 15 persen. Tapi kan juga keuntungan belum tentu naik karena euro bisa turun dan biaya dalam negeri bisa naik," sebutnya.
Ke depan, Rico berupaya menyasar pasar Timur Tengah, seperti Dubai. "Dubai sudah ada order dari buyer di Belanda. Tapi, barang dikirim langsung," pungkas dia. (bn)
Eciputra.com , Ciputraentrepreneurship.com , Ciputranews.com , Properti.net
'Rico Sukses Tekuni Bisnis Kulit ':
Artikel Bisnis Lainnya
- Genitech, Berantas Hama Tanpa Pestisida Bisnis Pertanian Selama ini pembasmian hama padi biasanya memakai bahan beracun, dan berdampak pada kerusakan lingkungan. Bahkan, kadang pestisida kimiawi ini mengganggu kesehatan manusia. Kini muncul alat pembasmi hama yang ramah lingkungan seperti yang ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Noudie de Jong: Sekali Seumur Hidup, Jadilah Entrepreneur! Makin banyak entrepreneur bermunculan dari generasi muda bangsa ini. Pastinya ini menjadi sebuah fenomena yang menggembirakan. Namun, tidak sedikit yang memulainya dengan hanya didasari niat menjadi tenar dan kaya secara finansial. Tak heran saat kekayaan dan kepopuleran tak ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Apa Penyebab Anda Jadi Boros? Semua Artikel Pemborosan dapat terjadi karena berbagai faktor internal dan eksternal, sehingga untuk mengatasinya Anda pun perlu tahu apa saja penyebab kebiasaan boros itu. Dari internal individu, pemborosan bisa terjadi karena baru bisa bekerja sendiri ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Melirik Peluang Kemitraan Tinta Ajaib Penggunaan komputer dan mesin printer menjadi kebutuhan sehari-hari baik di perkantoran ataupun sekolah. Ini memunculkan peluang bisnis pendukungnya, isi ulang tinta. Potensi inilah yang mendorong Fariz Tayudin terjun ke bisnis isi ulang tinta dengan mengusung brand Tinta ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Motivasi Pegawai dengan Selami Motivasi Internal Mereka Semua Artikel Memotivasi para karyawan agar mereka terus meningkatkan kinerja mereka hingga lebih baik dari yang sudah dicapai merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi Anda yang menjadi entrepreneur atau pemilik usaha yang juga harus memegang kepemimpinan usaha. ... Ide Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Rico Sukses Tekuni Bisnis Kulit . Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Selasa, 27 Agustus 2013
Belum ada komentar untuk "Rico Sukses Tekuni Bisnis Kulit "
Posting Komentar