Selasa, 02 Juli 2013 - 09:06:49 WIB
Jejaring Sosial untuk Tangani Krisis
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 679 kali
Manajer komunitas SMWF Gold, Sheldon Levine, (melalui Y. Widodo dalam "Enterprise Era Web") memiliki 5 poin penting dalam menggunakan jejaring sosial sebagai alat penanganan krisis. Berikut penjelasannya.
Persiapan
Ajaklah tim kita untuk berdiskusi. Ini agar mereka mengerti apakah jejaring sosial bisa dileburkan dalam strategi yang akan disusun untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan. Jika memang dirasa memungkinkan, tentukan peran dan bagikan tanggung jawab ke masing-masing anggota tim kita.
Lalu tidak lupa kita harus sepakati tentang pesan yang harus disampaikan kepada para fans/ pengikut. Akan lebih baik jika disertai kesepakatan tentang frekuensi dan kuantitas informasi yang akan disampaikan (misal berapa tweet per hari atau berapa status per hari).
Pemantauan
Bersikaplah selalu waspada dengan melakukan tindakan pemantauan (monitoring) yang berkala. Jangan sampai kita lalai dalam jangka waktu yang terlalu lama karena masalah bisa muncul kapan saja. Dan untuk mencegah membesarnya masalah, kita bisa melakukan tindakan preventif dengan menemukan sinyal-sinyal negatif.
Pesan yang mengena
Isi pesan yang tepat dan mengena harus disusun sebaik mungkin. Selama krisis, komunikasi bisa membantu tapi juga bisa merusak. Untuk itulah diperlukan sebuah template (contoh umum) yang bisa digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Krisis sering mendorong orang menjadi reaktif, emosional. Itulah mengapa diperlukan sebuah nada pesan yang tepat. Menunjukkan empati dan kepekaan terhadap kesulitan yang dialami orang yang bersangkutan. Dan jika memungkinkan, tawarkan juga solusi alternatif yang bisa diambil.
Sikap informatif dan ‘ringan tangan’
Saat kita harus menyusun pesan, masukkan informasi yang bisa membantu publik. Ketika krisis terjadi, audiens adalah pihak yang akan menyebarluaskan informasi, baik yang positif atau negatif bagi kita. Bantulah supaya publik memahami secara tepat apa yang tengah terjadi dan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyelesaikannya. Minta publik untuk menyebarluaskannya. (berbagai sumber/ *Akhlis)
Kejujuran
Bagaimanapun juga kejujuran adalah pondasi bagi sebuah bisnis untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan/ konsumennya. Jadi saat sebuah bisnis berupaya membangun citra dengan mengatakan yang tidak sebenarnya, cepat atau lambat hal itu akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Saat menghadapi masalah, biasanya orang ingin tahu, apakah berita itu benar atau hanya rumor tak berdasar. Tidak peduli di dunia online atau offline, ketidakjujuran merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolerir. Saat menyusun pesan, sampaikan kebenaran dengan cara yang santun dan tidak menyakiti pihak manapun. Di mata publik, kejujuran dan transparansi akan meringankan beban, meskipun itu bisa jadi murni kesalahan perusahaan.
Jejaring sosial bisa digunakan sebagai alat untuk menangani situasi sebelum informasi yang tidak mencerminkan kenyataan tersebar luas. Pesan bernada “Kami tengah mencari solusi dan akan dengan senang hati memberikan jawaban jika sudah ditemukan solusinya” akan menunda penyebarluasan masalah atau krisis. Tetapi tidak menjawab atau menjawab dengan informasi yang salah juga memberikan risiko yang lebih serius terhadap kredibilitas perusahaan.
Jejaring Sosial untuk Tangani Krisis
Diposting oleh : admineciputra - Dibaca: 679 kali
Bisnis Komunitas Forum & Blog
Makin banyak kita temui korporasi-korporasi baik besar, menengah maupun kecil yang sangat antusias menggunakan jejaring sosial (social media) sebagai satu alat ampuh dalam menghadapi krisis yang melanda bisnis mereka.Manajer komunitas SMWF Gold, Sheldon Levine, (melalui Y. Widodo dalam "Enterprise Era Web") memiliki 5 poin penting dalam menggunakan jejaring sosial sebagai alat penanganan krisis. Berikut penjelasannya.
Persiapan
Ajaklah tim kita untuk berdiskusi. Ini agar mereka mengerti apakah jejaring sosial bisa dileburkan dalam strategi yang akan disusun untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan. Jika memang dirasa memungkinkan, tentukan peran dan bagikan tanggung jawab ke masing-masing anggota tim kita.
Lalu tidak lupa kita harus sepakati tentang pesan yang harus disampaikan kepada para fans/ pengikut. Akan lebih baik jika disertai kesepakatan tentang frekuensi dan kuantitas informasi yang akan disampaikan (misal berapa tweet per hari atau berapa status per hari).
Pemantauan
Bersikaplah selalu waspada dengan melakukan tindakan pemantauan (monitoring) yang berkala. Jangan sampai kita lalai dalam jangka waktu yang terlalu lama karena masalah bisa muncul kapan saja. Dan untuk mencegah membesarnya masalah, kita bisa melakukan tindakan preventif dengan menemukan sinyal-sinyal negatif.
Pesan yang mengena
Isi pesan yang tepat dan mengena harus disusun sebaik mungkin. Selama krisis, komunikasi bisa membantu tapi juga bisa merusak. Untuk itulah diperlukan sebuah template (contoh umum) yang bisa digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Krisis sering mendorong orang menjadi reaktif, emosional. Itulah mengapa diperlukan sebuah nada pesan yang tepat. Menunjukkan empati dan kepekaan terhadap kesulitan yang dialami orang yang bersangkutan. Dan jika memungkinkan, tawarkan juga solusi alternatif yang bisa diambil.
Sikap informatif dan ‘ringan tangan’
Saat kita harus menyusun pesan, masukkan informasi yang bisa membantu publik. Ketika krisis terjadi, audiens adalah pihak yang akan menyebarluaskan informasi, baik yang positif atau negatif bagi kita. Bantulah supaya publik memahami secara tepat apa yang tengah terjadi dan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyelesaikannya. Minta publik untuk menyebarluaskannya. (berbagai sumber/ *Akhlis)
Kejujuran
Bagaimanapun juga kejujuran adalah pondasi bagi sebuah bisnis untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan/ konsumennya. Jadi saat sebuah bisnis berupaya membangun citra dengan mengatakan yang tidak sebenarnya, cepat atau lambat hal itu akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.
Saat menghadapi masalah, biasanya orang ingin tahu, apakah berita itu benar atau hanya rumor tak berdasar. Tidak peduli di dunia online atau offline, ketidakjujuran merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolerir. Saat menyusun pesan, sampaikan kebenaran dengan cara yang santun dan tidak menyakiti pihak manapun. Di mata publik, kejujuran dan transparansi akan meringankan beban, meskipun itu bisa jadi murni kesalahan perusahaan.
Jejaring sosial bisa digunakan sebagai alat untuk menangani situasi sebelum informasi yang tidak mencerminkan kenyataan tersebar luas. Pesan bernada “Kami tengah mencari solusi dan akan dengan senang hati memberikan jawaban jika sudah ditemukan solusinya” akan menunda penyebarluasan masalah atau krisis. Tetapi tidak menjawab atau menjawab dengan informasi yang salah juga memberikan risiko yang lebih serius terhadap kredibilitas perusahaan.
'Jejaring Sosial untuk Tangani Krisis':
Artikel Bisnis Lainnya
- Vishal Gondal: Raja Bisnis Games dari Negeri Taj Mahal Bisnis Perangkat Lunak Vishal Gondal, (lahir 14 Juli 1976) adalah seorang pengusaha India dan angel investor , Ia paling dikenal sebagai pendiri dan CEO Indiagames. Gondal adalah Managing Director, DisneyUTV Digital, The Walt Disney Company India Pvt. Ltd. Ia mendirikan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Saran Reza Priyambada Bagi Pemain Saham Anda calon investor saham pemula? Bagaimana tahapan dan strategi untuk masuk investasi saham? Saham apa saja yang layak jadi pilihan untuk para pemula dan bagaimana mengatur portofolio Anda? Jika menjawab ya, bahwa Anda investor saham pemula, Reza Priyambada, Kepala ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Ubah Sawit jadi Bioethanol Kebutuhan energi Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada bahan bakar fosil. Minyak bumi menopang sekitar 51,66 persen, gas alam 28,57 persen, dan batubara 15,34 persen. Karena bersifat tak bisa diperbarui, maka persediaannya kian waktu semakin berkurang. Cadangan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Kisah Lucu Mark Zuckerberg Gaet Calon Istri Artikel Wirausaha Pendiri Facebook ini berkunjung ke kampus Harvard untuk merekrut karyawan baru pada 2005. Saat itu, Zuckerberg keluar dari kehidupan kampus demi menjalankan perusahaannya. "Saya tidak akan kembali," ujarnya. Zuckerberg menghabiskan ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
- Carlos Slim Helu: Orang Terkaya di Dunia versi Forbes Artikel Bisnis Ayah Carlos Slim, Julien Slim Haddad, berimigrasi ke Meksiko dari Libanon pada usia 14 tahun. Dengan salah satu saudaranya, ia membuka sebuah toko makanan kering di Mexico City. Ketika para investor asing meninggalkan negeri ini setelah revolusi tahun 1910, ... Artikel Bisnis - Jual Beli Online - Toko Online - Iklan Gratis
Jual Beli Online
Rating:
100%
based on 99998 ratings.
5 user reviews.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Jejaring Sosial untuk Tangani Krisis. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : Aneka Artikel Indonesia Terbaru
Artikel Menarik Lainnya :
Ditulis oleh:
Admin - Senin, 28 Oktober 2013
Belum ada komentar untuk " Jejaring Sosial untuk Tangani Krisis"
Posting Komentar